Fenomena Hidrosfer – Pengertian dan Contohnya
Pengertian Fenomena Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hydro yang berarti air dan sphere yang bermakna lapisan. Secara singkat hidrosfer adalah lapisan air di seluruh permukaan bumi. Seluruh air di permukaan bumi adalah bagian dari hidrosfer seperti air sungai, laut, danau, rawa-rawa, mata air, dan jenis lainnya.
Fenomena hidrosfer adalah kejadian alam yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan air yang dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari. Contoh sederhananya seperti pasang surut air laut, pergerakan air tanah, arus laut, dll. Fenomena hidrosfer bisa menjadi fenomena alam yang luar biasa ataupun berubah menjadi ancaman bagi manusia. Semuanya kembali kepada kebiasaan dan tabiat manusia yang kadangkala mengorbankan keseimbangan alam demi kepuasannya sendiri.
Fenomena Hidrosfer yang Luar Biasa
Keindahan alam ciptaan Sang Pencipta selalu membuat kita heran dan takjub. Banyak sekali fenomena alam luar biasa yang berkaitan dengan hidrosfer yang belum kita ketahui. Fenomena tersebut seringkali dikaitkan dengan magis dan di luar akal manusia. Untuk mengetahuinya kita bisa mencari tahu penjelasan ilmiah dan logis dibaliknya. Berikut kita bahas fenomena hidrosfer yang ada terjadi di muka bumi:
- Sungai di dasar laut
Fenomena hidrosfer yang satu ini terjadi di Cenote Angelita yang terletak di perairan Karibia Meksiko. Cenote dalam bahasa Maya diartikan sebagai gua, jadi sebenarnya sungai ini dinaungi oleh lapisan hidrogen sulfida yang terbentuk dari organisme membusuk didalam gua. Tumpukan itu membentuk sebuah dinding yang membatasi air laut dan air tawar dan diberi nama halocline. Fenomena halocline adalah zona vertikal di dalam laut yang terjadi karena perbedaan tekanan lapisan air sehingga kadar garam menurun drastis dan membuat air menjadi tawar.
- Danau dengan 3 warna berbeda
Danau yang memiliki 3 warna berbeda terletak di Indonesia tepatnya di Danau Kelimutu Nusa Tenggara Timur. Danau ini terbentuk sejak jutaan tahun lalu karena letusan gunung vulkanik. Ketiga air danau tersebut dapat berubah-ubah dengan warna yang berbeda di tiap danaunya. Kadang warna berubah menjadi hijau, biru, hitam, merah, dan bahkan berwarna putih. Menurut para ahli perubahan warna ini terjadi karena pengaruh cahaya matahari dan kandungan mineral, bebatuan, dan lumut yang mengendap di dalamnya.
- Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya
Indonesia adalah negara tropis yang hanya memiliki 2 musim. Namun jika ingin melihat salju di negara ini, kita bisa mendaki Gunung Jayawijaya di Papua dan menemukan salju di puncaknya tepatnya di Puncak Carstensz. Saking tingginya gunung ini saljupun bersarang di atasnya. Tapi sangat disayangkan saat ini ketebalan salju semakin menipis diakibatkan perubahan iklim dan pemanasan global. Suhu udara yang semakin panas menyebabkan salju diatasnya meleleh sedikit demi sedikit.
- Pertemuan dua air sungai yang tidak menyatu
Fenomena alam ini terjadi di Brazail tepatnya di kota Manaus. Terdapat dua aliran sungai yang melintasi kota tersebut yaitu sungai Amazon dan sungai Rio Negro. Ketika air sungai bertemu terlihat batas yang sangat kentara karena air sungai Amazon berwarna coklat dan sungai satunya lagi berwarna hitam. Menurut para ahli fenomena ini terjadi karena perbedaan kepadatan, kecepatan, dan suhu air kedua sungai tersebut. Tak ayal para turis berbondong-bondong mengunjungi kota Manaus untuk melihat keajaiban alam tersebut.
- Air Laut di Selat Gibraltar
Selat Gibraltar adalah selat yang membatasi Benua Afrika dan Eropa. Di selat ini terjadi pertemuan 2 laut yaitu Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Pertemuan kedua aliran tersebut tidak menyebabkan air tercampur, akan tetapi keduanya terpisah jelas sesuai asalnya masing-masing. Air Laut Tengah berwarna biru gelap dan air dari Samudra Atlantik berwarna biru cerah. Jika diperhatikan seksama pertemuan dua arus tersebut menciptakan sebuah sekat yang tak tertembus hingga kedalaman 1000 meter. Fenomena ini terjadi karena perbedaan massa jenis arus laut yang bergerak dan cenderung mempertahankan keadaan asalnya. Selain itu tegangan permukaan masing-masing air menciptakan ilusi seolah ada partisi yang memisahkan keduanya sehingga air laut tidak tercampur.
- Gletser abadi di Pegunungan Karakoram
Pegunungan Karakoram adalah salah satu puncak dari pegunungan Himalaya. Di saat banyak sekali gletser yang mulai meleleh karena suhu bumi yang semakin panas, gletser di Pegunungan Karakoram tidak mengalami perubahan sedikitpun. Para peneliti berpendapat hal ini dikarenakan tingginya curah hujan di Pegunungan Himalaya dan adanya peningkatan suhu.
- Danau Mendidih di Dominika
Danau Mendidih adalah sebuah danau yang terletak di Taman Nasional Morne Trois Pitons Dominika. Dari jauh kita bisa melihat danau tersebut dikelilingi asap layaknya air yang mendidih diatas kompor. Danau tersebut terbentuk akibat aktivitas gunung berapi yang memang mengelilingi danau tersebut. Permukaan air danau mendidih diperkirakan akibat aliran magma di dasar danau yang masih sangat aktif dan kuat. Suhu di sekitar danau berkisar antara 80 hingga 90 derajat celcius. Walaupun begitu danau ini masih terbuka untuk umum dan bisa menjadi destinasi wisata menarik jika berkunjung ke Dominika.
Fenomena Hidrosfer yang Merugikan
Perubahan iklim dan fenomena alam di muka bumi seringkali menjadi bencana bagi manusia. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab seringkali merusak ekosistem dan mengakibatkan bencana alam. Berikut kita bahas contoh fenomena hidrosfer yang merugikan dan mengancam kehidupan manusia.
- Abrasi air laut
Abrasi adalah pengikisan daratan wilayah pesisir karena naiknya permukaan air laut. Abrasi bisa terjadi karena faktor alami dan aktivitas manusia. Faktor alami penyebab abrasi adalah gelombang, arus laut, dan vegetasi di sepanjang pantai. Sedangkan aktivitas manusia yang memicu terjadinya abrasi seperti perusakan terumbu karang, pohon mangrove, dan memanfaatkan lahan pesisir sebagai pemukiman dan merusak ekosistem sekitar.
- Pencemaran air
Air yang tercemar oleh limbah masyarakat memberikan efek buruk bagi manusia. Air limbah buangan pabrik yang dialirkan sembarangan ke sungai akan membuat sungai menjadi kotor dan berbahaya. Baru-baru ini terdengar kabar dari daerah Bandung Barat dimana air sungai Citarum yang memiliki warna merah dan hijau karena limbah. Aliran sungai ini berbau tak sedap dan membuat kepala pusing saat menghirupnya. Bila dibiarkan lebih lanjut pencemaran air sungai akan membuat sumber air bersih menjadi semakin menipis dan hilang.
- Banjir bandang
Banjir bandang terjadi biasanya akibat ulah manusia yang menebang pohon sembarangan dan curah hujan yang sangat tinggi. Banjir bandang menerpa daerah dengan permukaan rendah karena aliran air yang sangat deras sehingga tidak mampu terserap oleh tanah. Tak terhitung banyaknya bencana banjir bandang yang menimpa kota-kota di Indonesia. Baru-baru ini banjir bandang terjadi di pusat kota Bandung dan menyeret apapun di depannya padahal daerah tersebut tak pernah didera banjir sebelumnya. Setelah diselidik banjir terjadi karena hutan lebat di kawasan Bandung Utara yang sudah dipenuhi beton. Air hujan yang tak tertampung akhirnya turun ke bawah dan membuat banjir besar di titik vital kota kembang.
- Kekeringan
Kekeringan terjadi karena pasokan air yang menipis dan berlangsung dalam waktu lama. Musim kemarau yang panjang mengakibatkan evaporasi sehingga air tanah menguap dan cadangan air menipis. Saar kekeringan terjadi sumur-sumur warga menjadi kering dan sulit mencari air bersih untuk keperluan sehari-hari. Untuk mencegah bencana kekeringan setiap musim kemarau diperlukan upaya penyediaan air secara masif, misalnya dengan membangun bendungan, waduk, dan pengelolaan DAS sehingga masalah dapat teratasi.
- Gelombang badai
Gelombang badai bisa sangat mengancam dan berbahaya. Fenomena ini terjadi karena angin badai yang membuat permukaan air laut bergolak dan menghempas daratan. Sangat berbahaya bagi kapal untuk melintasi samudra yang tengah dilanda angin badai. Pada bulan Januari 2018 badai maha dahsyat menghantam pesisir timur Amerika Serikat dan dijuluki sebagai bom cyclone. Fenomena tersebut mengakibatkan air terjun Niagara di perbatasan Amerika dan Kanada ikut membeku. Cuaca ekstrim tersebut mengakibatkan gelombang dingin dan badai salju sehingga menewaskan banyak orang.
- Naiknya permukaan air laut
Permukaan air laut bisa mengakibatkan banjir bagi penduduk yang bermukim di sekitar pantai. Fenomena ini terjadi karena beberapa faktor seperti melelehnya gletser di kutub dan memuainya air laut karena suhu yang panas. Dilansir dari National Geographic, kenaikan permukaan air laut diperkirakan akan mencapai 28-98 cm pada tahun 2100. Jika seluruh lapisan es mencair di Greenland, air laut akan naik sampai 7 meter dan sanggup membenamkan kota London.
- Hujan es
Hujan es terjadi karena proses presifitasi yang tidak normal. Uap air yang membentuk awan tidak terurai sempurna sehingga hujan turun berupa butiran-butiran es. Di negara tropis hujan es bisa terjadi karena perbedaan suhu yang terlalu besar dan kelembaban yang tinggi. Biasanya durasi hujan es sangatlah singkat dan tidak menimbulkan kerugian. Namun hujan es bisa berakibat buruk jika turun di lahan pertanian milik penduduk ataupun merusak atap rumah kita. Hujan es bersifat asam yang dapat merusak tanaman sehingga tanaman kering dan mati. Dampak ini pernah dirasakan di Kabupaten Puncak, Papua pada tahun 2015. Cuaca ekstrim mengakibatkan hujan es turun di ladang penduduk dan membuat ladang ubi penduduk gagal panen. Akses sulit menuju pemukiman penduduk, membuat ribuan orang terancam kelaparan karena sumber makanan yang hilang.
Demikianlah sajian renyah mengenai fenomena hidrosfer di sekitar kita. Perlu diingat baik-baik bahwa penyebab bencana alam dari fenomena hidrosfer disumbang oleh ulah manusia juga. Kita harus menjaga kelestarian alam dan senantiasa siaga dengan bencana yang mungkin terjadi tiba-tiba tanpa diduga.
0 comments:
Post a Comment