A. Tujuan
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menguji daya hantar listrik.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
3. Agar mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
B. Alat dan Bahan
Alat:
1. Baterai 9 volt
2. Gelas kaca bekas
3. 2 paku yang sudah di amplas
4. Bohlam lampu kecil
5. Cutter
6. Lakban Hitam
7. Saklar
8. Kabel dan Penjepit buaya
9. Sterofoam/Triplek
Bahan:
1. Larutan asam cuka (CH3COOH)
2. Larutan garam (NaCI)
3. Larutan gula (C6HI2O6)
4. Larutan baking soda
5. Air Sabun
6. Air Sprite
7. Air Nutrisari
C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Potonglah kabel menjadi 2 bagian.
3. Pada ujung setiap kabel dipotong/dibelah agar mendapatkan kawat emasnya.
4. Ambil 2 kabel lalu kaitkan kawat emas tersebut ke 2 tonjolan baterai.
5. Ambil salah satu kabel yang dikaitkan, lalu kaitkan kawat emas yang belum dipakai ke bohlam.
6. Dari bohlam, ambil 1 kabel lalu kaitkan dari bohlam menuju ke paku.
7. Pakai salah satu kabel yang dikaitkan di baterai yang belum dipakai, lalu kaitkan ujung kawat emasnya ke saklar.
8. Ambil 1 kabel lagi untuk dikaitkan dari saklar ke paku satu lagi yang belum terpakai.
9. Lubangi tutup wadah kaca sesuai dengan ukuran paku.
10. Jika sudah, masukkan kedua paku tersebut ke dalam lubang lalu ke wadah kaca tersebut.
11. Lalu tempelkan semua rangkaian dengan memakai lakban agar tidak bergerak.
12. Setelah selesai ditempelkan lakban, masukkan larutan ke dalam gelasnya, lalu amati apakah itu elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
D. Rangkaian Alat Percobaan
E. Hasil Pengamatan
Nama Bahan
|
Nyala Lampu
|
Gelembung Gas
|
Larutan
|
|
Tidak menyala
|
Ada
|
Elektrolit lemah
|
|
Tidak menyala
|
Ada
|
Elektrolit lemah
|
|
Tidak menyala
|
Ada
|
Elektrolit lemah
|
|
Tidak menyala
|
Ada
|
Elektrolit lemah
|
|
Tidak menyala
|
Ada
|
Elektrolit lemah
|
|
Menyala
|
Ada
|
Elektrolit kuat
|
|
Tidak menyala
|
Tidak ada
|
Non elektrolit
|
F. Pertanyaan
1. Kelompok larutan berdasarkan kelompok daya hantarnya :
a) Elektrolit Kuat : Air garam
b) Elektrolit Lemah : Air cuka, air sabun, air baking soda, sprite, dan nutrisari.
c) Non elektrolit : Air gula.
2. Jelaskan mengapa bahan-bahan tersebut dikatakan elektrolit kuat, elektrolit lemah, ataupun non elektrolit ?
· Larutan air garam dikatakan Elektrolit Kuat karena larutan tersebut yang dapat terionisasi dengan sempurna sehingga larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik dengan baik yang ditandai dengan adanya gelembung dan lampu bohlamnya dapat menyala.
· Larutan-larutan tersebut dikatakan Elektrolit Lemah karena larutan tersebut tidak terionisasi dengan sempurna sehingga larutan tersebut hanya terdapat gelembung tetapi lampu bohlamnya tidak menyala.
· Larutan air gula dikatakan Non Elektrolit karena larutan tersebut tidak dapat terionisasi sehingga tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik hal ini ditandai dengan tidak adanya gelembung dan tidak menyalanya lampu bohlam.
3. Sebutkan kendala yang kamu hadapi !
• Salah membawa bohlam
• Salah membawa saklar
• Salah membawa baterai
• Kurangnya bahan larutan
G. Hasil dan Pembahasan (Analisa)
Berdasarkan tabel hasil pengamatan maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Air garam adalah larutan yang diperoleh dari hasil reaksi asam dan basa. Garam adalah suatu senyawa yang terbentuk bila hidrogen dari suatu asam diganti oleh suatu logam. Garam dinamakan menurut logam dan asam yang membentuknya. Bila larut, garam membentuk ion di dalam larutan, satu kation dari logam dan satu anion dari asam (Kamus sains bergambar;2000). Pada percobaan ini larutan garam dapur, merupakan larutan elektrolit kuat karena dapat menghantarkan listrik dengan baik dan zat-zat yang terdapat dalam pelarut ini berubah menjadi ion-ion yang terionisasi secara sempurna.
2. Air cuka, air sabun, air baking soda, sprite, dan nutrisari adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Contohnya larutannya adalah :
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
3. Air gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Pada percobaan ini larutan gula, merupakan larutan non elektrolit karena molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan untuk dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0).
Berdasarkan pada pengamatan di atas, maka :
o Yang merupakan larutan elektrolit kuat adalah air garam.
o Yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah air cuka, air sabun, air baking soda,
sprite, dan nutrisari.
o Yang merupakan larutan non elektrolit adalah air gula.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kita dapat mengambil kesimpulan bahwa melalui rangkaian alat ini, kita dapat mengetahui :
1. Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi menjadi 3, yaitu larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non elektrolit.
2. Ciri-ciri dari larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, maupun non elektrolit.
3. Laruta-larutan apa saja yang termasuk dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
0 comments:
Post a Comment