Showing posts with label GEO S1. Show all posts
Showing posts with label GEO S1. Show all posts

Saturday, May 18, 2019

Soal Geografi Semester 1

1. Karawang saat ini merupakan kawasan lumbung padi Jawa Barat, tetapi belum tentu untuk masa yang akan datang. Hal ini merupakan contoh dari konsep....
a. keunikan wilayah
b. lokasi relatif
c. relasi wilayah
d. interaksi keuangan
e. perubahan yang terus-menerus
Jawaban: d

2. Sumbangan Eratosthenes dalam geografi adalah....
a. pendapatnya bahwa bumi itu bulat
b. pendapatnya bahwa bumi itu datar
c. pendapatnya bahwa bumi itu berlapis-lapis
d. pendapatnya bahwa bumi itu diselimuti lapisan udara
e. pendapatan bahwa bumi itu satu-satunya planet yang dapat ditinggali
Jawaban: a

3. Menurut aliran fisis determinis, kehidupan manusia ditentukan oleh....
a. manusia itu sendiri
b. ilmu pengetahuan
c. budaya manusia
d. teknologi
e. alam
Jawaban: e

4. Berikut ini dijelaskan beberapa contoh fenomena yang termasuk konsep lokasi adalah....
a. nilai tanah untuk permukiman menjadi murah apabila dekat tempat pembuangan sampah
b. harga rumah semakin mahal apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga rumah di pedesaan
c. permukiman khusus pegawai negeri
d. semakin besar tingkat erosi maka kesuburan tanah semakin berkurang
e. pembangunan villa di dataran tinggi
Jawaban: a

5. Suatu lokasi pengertiannya akan menjadi tempat apabila....
a. menunjukkan posisi suatu daerah

b. memiliki informasi tertentu
c. dapat menunjukkan kaitannya dengan daerah lain
d. mudah dijangkau
e. menunjukkan interaksi dengan objek lainnya
Jawaban: a

6. Perhatikan unsur-unsur dalam geografi berikut ini!
- Pola persebaran gejala ertentu permukaan bumi
- Keterkaitan atau hubungan sesama antargejala tersebut
- Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari organisasi keruangan.....
a. objek formal
b. objek material
c. aspek geografi
d. konsep geografi
e. pendekatan geografi
Jawaban: a

7. Konsep geografi yang akan muncul dalam mengkaji fenomena banjir adalah.....
a. hujan, permukiman, lereng, dan hutan
b. erosi, tebing, air, tanah, dan batuan
c. kerusakan hutan, hujan, sungai, dan sampah
d. sedimentasi, tanah, vegetasi, dan muara
e. sampah, permukiman, dataran rendah, dan erosi
Jawaban: c

8. Penduduk dunia cenderung menempati wilayah-wilayah yang banyak memiliki cadangan air dengan topografi yang datar. Salah satu konsep esensial menurut J. Warman, yaitu.....
a. jarak
b. aglomerasi
c. lokasi
d. keterjangkauan
e. kemudahan
Jawaban: b

9. Konsep esensial geografi yang berkaitan dengan bentuk muka bumi adalah.....
a. morfologi
b. aglomerasi
c. aksesibilitas
d. jarak
e. nilai kegunaan
Jawaban: a

10. Pendekatan geografi dalam menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya adalah.....
a. keruangan
b. kelingkungan
c. kompleks wilayah
d. deskripsi
e. interrelasi
Jawaban: a

Makalah Geografi 1

MAKALAH GEOGRAFI
JENIS – JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA

Tanah (soil) merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Jenis tanah dari satu daerah dengan daerah lainnya berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak astronomis dan geografis di Indonesia sangat penting dalam membentuk berbagai macam tanah.
Jenis-jenis tanah yang ada di dunia berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya tergantung pada lingkungan yang ada di dalam daerah tersebut (Baca : fungsi lingkungan hidup bagi manusia).
Description: tanah AluvialTanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
Karakteristik
Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya.
Persebaran
Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa.

Description: tanah andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.
Karakteristik
Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.
Persebaran
Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak terdapat tanah andosol seperti di daerah jawa, bali, sumatera dan nusa tenggara.
Description: tanah entisol
Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakteristik
Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.
Persebaran
Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.
Description: tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Karakteristik
Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebaran
Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan bagus jika ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati.
5. Tanah Humus 
Description: tanah humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
Karakteristik
Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman.
Persebaran
Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.
6. Tanah Inseptisol
Description: Tanah Inseptisol
Inseptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.
Karakteristik
Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet.
Persebaran
Tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di sumatera, Kalimantan dan papua.
7. Tanah Laterit
Description: Tanah Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan.
Karakteristik
Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula.
Persebaran
Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
8. Tanah Latosol
Description: tanah Latosol
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
Karakteristik
Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium.
Persebaran
Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua.
9. Tanah Litosol
Description: tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme.
Karakteristik
Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. tekstur tanah litosol bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir.
Persebaran
Biasanya terdapat pada daerah yang memiliki tingkat kecuraman tinggi seperti di bukit tinggi, nusa tenggara barat, Jawa tengah, Jawa Barat dan Sulawesi.
sponsored links
Description: tanah kapur
Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan.
Karakteristik
Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Namun jika ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati dan pohon keras lainnya.
Persebaran
Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.
11. Tanah Mergel
Description: Tanah Mergel
Hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari kapur, namun dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang membedakan adalah ia lebih mirip seperti pasir. Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan namun tidak merata.
Karakteristik
Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya.
Persebaran
Tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah seperti di Solo (Jawa Tengah), Madiun dan Kediri (Jawa Timur).
12. Tanah Organosol
Description: tanah Organosol
Tanah organosol terbentuk dari pelapukan benda organic seperti tumbuhan, gambut dan rawa. Biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan memiliki curah hujan tinggi.
Karakteristik
Ketebalan dari tanah ini sangat minim hanya 0.5 mm saja dan memiliki diferensiasi horizon yang jelas, kandungan organic di dalam tanah organosol lebih dari 30% dengan tekstur lempung dan 20% untuk tanah yang berpasir. Kandungan unsur hara rendah dan memiliki tingkat kelembapan rendah (PH 0,4) saja.
Persebaran
Tanah ini biasanya ditemukan di daerah pantai dan hampir tersebar di seluruh pulau di Indonesia seperti sumatera, papua, Kalimantan, jawa, Sulawesi dan nusa tenggara.
13. Tanah Oxisol
Description: tanah Oxisol
Tanah oxisol merupakan tanah yang kaya akan zat besi dan alumunium oksida. Tanah jenis ini juga sering kita temui di daerah tropis di Indonesia dari daerah desa hingga perkotaan.
Karakteristik
Ciri-ciri dari tanah oxisol ini antara lain adalah memiliki solum yang dangkal dan ketebalannya hanya kurang dari 1 meter saja. warnanya merah hingga kuning dan memiliki tekstur halus seperti tanah liat.
Persebaran
Biasanya terdapat di daerah beriklim tropis basah dan cocok untuk perkebunan subsisten seperti tebu, nanas, pisang dan tumbuhan lainnya.
Description: tanah padas
Tanah padas sebenarnya tidak juga bisa dibilang sebagai tanah karena sangat keras hampir seperti dengan batuan.
Karakteristik
Hal ini dikarenakan kandungan air didalamnya hampir tidak ada karena tanah padas sangat padat bahkan tidak ada air. Unsur hara yang ada di dalamnya sangat rendah dan kandungan organiknya sangat rendah bahkan hampir tidak ada. Tanah padas tidak cocok digunakan untuk bercocok tanam.
Persebaran
Jenis tanah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
15. Tanah Pasir
Description: tanah pasir
Seperti dengan namanya tanah pasir merupakan pelapukan dari batuan pasir.  Tanah ini biasanya banyak di daerah sekitar pantai atau daerah kepulauan.
Karakteristik
Tanah pasir tidak memiliki kandungan air dan mineral karena teksturnya yang sangat lemah. Tanah pasir akan sangat mudah ditemukan di daerah yang berpasir di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah tanah pasir terluas di dunia. Jenis tanaman yag cocok untuk tanah ini adalah umbi-umbian.
Persebaran
Hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki persebaran tanah pasir.
Description: tanah podsol
Tanah podsol memiliki berbagai campuran tekstur mulai pasir hingga bebatuan kecil.
Karakteristik
Ciri-ciri dari tanah podsol antara lain tidak memiliki perkembangan profil, warnanya kuning hingga kuning keabuan serta memiliki tekstur pasir hingga lempung. Kandungan organiknya sangat rendah karena terbentuk dari curah hujan yang tinggi tapi suhunya rendah.
Persebaran
Persebaran tanah ini antara lain meliputi Kalimantan utara, Sulawesi utara dan papua serta daerah lainnya yang tidak pernah kering alias selalu basah.
17. Tanah Podsolik Merah Kuning
Description: tanah Podsolik
Tanah ini sangat mudah ditemukan di seluruh wilayah Indonesia karena persebarannya yang hampir rata.
Karakteristik
Tanah ini bewarna merah hingga kuning dan kandungan organic serta mineralnya akan sangat mudah mengalami pencucian oleh air hujan. Oleh karena itu untuk menyuburkan tanah ini harus ditanami tumbuhan yang memberikan zat organic untuk kesuburan tanah serta pupuk baik hayati maupun hewani.
Persebaran
Tanah ini dapat digunakan untuk perkebunan dan persawahan serta dapat ditemukan di Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Jawa terutama jawa bagian barat.
Description: tanah liatTanah liat adalah jenis tanah yang terdiri dari campuran dari aluminium serta silikat yang memiliki diameter tidak lebih dari 4 mikrometer. Tanah liat terbentuk dari adanya proses pelapukan batuan silika yang dilakukan oleh asam karbonat dan sebagian diantaranya dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Karakteristik
Tanah liat tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia secara merata. Biasanya digunakan untuk membuat kerajinan hingga keperluan lainnya. Tanah liat biasanya memiliki warna abu abu pekat atau hampir mengarah ke warna hitam, biasanya terdapat di bagian dalam tanah ataupun di bagian permukaan.
Persebaran
Tanah liat hampir tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia, hanya yang membedakannya adalah kedalaman tanah tersebut. Selain 18 Jenis tanah ada 10 jenis tanah lainnya yang ada di Indonesia ataupun di dunia.
Sponsors Link

Cara Merawat Tanah
Pendekatan konsep geografi yang benar akan memudahkan dalam merawat tanah. Tanah merupakan lapisan bumi yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu sangat wajib untuk merawat tanah supaya lebih subur dan tidak mudah rusak karena dapat menjadi penyebab banjir atau bencana lainnya seperti erosi tanah (Baca  :  Cara mencegah erosi tanah) dan tanah longsor (Baca : cara mencegah tanah longsor). Cara yang dapat dilakukan antara lain:
  • Melakukan pemupukan
Pemupukan yang harus dilakukan tidaklah menggunakan pupuk kimia namun menggunakan bahan organic. Seperti dengan menanami tanah dengan tumbuhan dan nantinya tumbuhan akan menghasilkan kandungan yang dibutuhkan oleh tanah. Jadi, jangan segan untuk menanam pohon ya, selain baik untuk alam karena memproduksi oksigen juga sangat baik untuk keberlangsungan kehidupan manusia.
  • Rotasi Tanaman
Lakukanlah rotasi tanaman supaya tanah tidak kehilangan keseimbangannya karena diambil beberapa zat nya saja sedangkan zat lainnya tetap ada. Rotasilah tanaman supaya tanah juga bisa menjadi lebih subur.
  • Mengolah Sampah
Bila anda memiliki sampah plastic jika sudah tidak bisa didaur ulang sebaiknya untuk membakarnya saja. hal ini dikarenakan plastik tidak mudah diuraikan dan membutuhkan waktu lama hingga 100 tahun. Jadi, bisa dibayangkan jika anda membuang sampah plastik sembarangan dan akibatnya pada kesuburan tanah.
Tanah adalah nyawa seluruh penduduk bumi, ia juga merupakan penopang langkah kita berpijak di bumi. 

Friday, May 17, 2019

Sejarah Terbentuknya Bumi

Sejarah Terbentuknya Bumi

A. Proses Terjadinya Bumi
    > secara ringkas, proses pembentukan bumi hingga terjadinya perlapisan terbagi menjadi 3 tahap,
       yaitu sbb :
       1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen/belum terjadi diferensiasi dan zonafikasi
       2. Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat tenggelam menuju
           pusat bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan. dengan demikian,
           bumi tidak lagi dalam keadaan homogen, melainkan terdiri atas material yang lebih berat(besi) di
           pusat bumi dan material yang lebih ringan di bagian yang lebih luar/kerak bumi.
       3. Proses zonafikasi, yaitu tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona/lapisan, yaitu inti besi
          yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang cair, dan litosfer
          yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudera.
Proses Pembentukan perlapisan bumi
source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJhrOimimrWW28pReygtIr2LD_F6D_4byryCjkiAeBc-VGiKHfA9jbqAFNdUKLhAppVZfBaxkTJoLl6ego8sWhdCODhpktpOlf__Ml_LKfEJP6K5RHbeVK641v9s_PPglxAbUXtPEhoN8/s1600/proses+pembentukan+susunan+lapisan+bumi.jpg
source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG-bDuWc8FlD93wM2P0itx8afvaxpS-3NASHgZBfXw7rzVgJ5Neb3UP_yDhKT8UcsBmZw7yfAWNbSHV4xgpk798vrSuxGjfH6LqxklviRU-v_ifg3Zb_EN0ETi7J8eUEkKVfaCAxN4em8/s1600/2.3.jpg
                                   
    > Pada awal pembentukannya, seluruh bagian planet bumi relatif dingin. kemudian pada proses
       selanjutnya, suhu bumi semakin meningkat hingga mencapai suhu seperti saat ini. berdasarkan
       penelitian para ilmuwan, dijelaskan adanya 3 faktor yang menyebabkan naiknya suhu bumi
       tersebut, yaitu sbb :
       1. Akresi (accretion) yaitu naiknya suhu bumi akibat tumbukan benda-benda angkasa/meteor yang
           menghujani bumi. Energi dari benda tersebut berubah menjadi panas. Daerah sekitar tumbukan
           tersebut meninggalkan lubang-lubang yang sangat besar (kawah) di permukaan bumi.
       2. Kompresi yaitu semakin memadatnya bumi karena adanya gaya gravitasi. bagian dalam bumi
           menerima tekanan yang lebih besar dibandingkan bagian luarnya, sehingga pada bagian
           dalam bumi suhunya lebih panas. tingginya suhu di bagian dalam bumi (inti bumi)
           mengakibatkan unsur besi pada bumi menjadi cair, sehingga inti bumi merupakan cairan.
       3. Adanya disintegrasi atau penguraian unsur unsur radioaktif seperti uranium, thorium, dan
          potasium. jumlah unsur-unsur tersebut sebenarnya relatif kecil tetapi dapat meningkatkan suhu
          bumi. atom-atom dari unsur-unsur tersebut secara spontan terurai dan mengeluarkan partikel-
          partikel atom yang berubah menjadi unsur lain dan diserap oleh batuan disekitarnya.

source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBvtrJ5874fsqvhoF7eSKwDoa-0-fAhfkAuht0D67dbp9dT-GgTop8aKfQ3Bxhv5C9MeTeh6BeI_xooJTlOABe6sXf5x8FWoT9pDxzNDo-N6sOudsAZqhAegdRtQY0TlkBxQhW4ZVrpn8/s1600/2.2.jpg

B. Pangea dan Gondwana

    > Teori pengapungan benua (continental drift theory) (Alfred Wegener(1912))
          Sekitar 225 juta tahun lalu, di bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. benua
       raksasa ini dinamakan pangea, sedangkan kawasan samudera yang mengapitnya dinamakan
       panthalassa. Sedikit demi sedikit pangea mengalami retakan-retakan dan pecah menjadi dua, yaitu
       pecahan benua di sebelah utara dinamakan laurasia dan dibagian selatan dinamakan
       gondwana. kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys.
       Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan jalur cebakan minyak bumi di sekitar laut-laut di
       kawasan Timur Tengah.
          Baik Laurasia maupun Gondwana kemudia terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil
      dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar antara 1-10 cm pertahun.
      Sekitar 65 juta tahun lalu, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di
      sebelah utara ekuator (belahan bumi utara), meliputi eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil
      di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan bumi selatan, 
      meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub benua India, Australia, dan Antartika, hingga terbentuklah
      benua yang kita tau saat ini.

source : http://land.heim.at/toskana/210137

C. Karakteristik Perlapisan Bumi

    > Struktur utama planet bumi (dari permukaan sampai ke dalam) :
       1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
              Litosfer berasal dari kata lithos (batu) dan sfhere/sphaira (bulatan/lapisan). dengan demikian
           Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. dalam pengertian lain, litosfer
           adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70km yang tersusun dari batuan
           penyusun kulit bumi.
       2. Astenosfer (lapisan selubung atau mantle)
               Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900km
           berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3000 C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan gas bersuhu tinggi.
       3. Barisfer (lapisan inti bumi/core)
               Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum/nikel dan ferrum/besi). lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu :
           a. Inti luar (Outer Core)
                  Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, panas dan berpijar, bersuhu sekitar 2.900 C.
               b. Inti Dalam (Inner Core)
                   Tebal lapisan ini sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi, yakni sekitar 2.800 C, akan tetapi dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnnya.

source : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR4j012iFcfeqnlXFqcCc4af0VjDsAon6CM7ZodGr-_5uSWMwiyMg

D. Teori terbentuknya kulit bumi

     1. Teori kontraksi (contraction Theory) : Descrates (1596-1650)
             Bumi semakin lama semakin susut dan mengekerut yang disebabkan oleh terjadinya proses
         pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan
         dataran.
     
     2. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory) : Edward Zuess (1884)
             Pada awalnya bumi terdiri atas 2 benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara
         dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan
         ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
         Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah
         menjadi Afrika, Australia dan Amerika Selatan.
     
Teori Terbentuknya Kulit Bumi
source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0KQ-yziHBlLzJLP0Bf_bInLusWQ8Ks79ygOWR900Mz2LjsTYyl41ZWPeEh-eiAwxi3MHJq4rivI9OVHEzWCxzarPAL3K7HsKBiAN1-pYvCMctCnK8DhOIqei-0ewQtLG0S32BcA2oLjE/s400/2.6.jpg
                                                               
     3. Teori pengapungan benua (Continental Drift Theory) : Alfred Wegener (1912)
             Pada awalnya bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut Pangea. Kemudian benua
         tersebut terpecah-pecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang
         sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.
     
source : http://localexpert.files.wordpress.com/2011/06/continental-drift5.jpg
     4. Teori Konveksi (Convection Theory) : Arthur Holmes & Harry H. Hess lalu dikembangkan oleh
         Robert Diesz
              Di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah
         lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi
         berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava
         tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan
         kulit bumi yang lebih tua. Semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan semakin
         tua.
Arus Konveksi
source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOqmcxqsVUYaweUM43_zFQbNbEYrIbNhAbDvDSGmagoTqacFlObRCXN7-dKwase3PyG816RkqUSHdzTwWpXWA9JJhgVSuC1pv0UvQ6l8uFLMZ9xV_A9aP-OGRFN38hkqJB93INW_1G0yk/s1600/2.7.jpg
      5. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic Theory) : Tozo Wilso (1968)
               Kulit bumi/litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan
          astenosfer, lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh
          arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit
          bumi. Prinsip teori lempeng tektonik adalah kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku
          dengan bentuk tidak beraturan.
               Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain. Lempeng tektonik
          bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng tektonik pada bagian atas terdapat
          masa kontinen disebut lempeng benua. kedua lempeng ini berbeda sifatnya, dan jika keduanya
          berdekatan, lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng benua hingga jauh ke dalam
          lapisan astenosfer. bertemunya antara 2 lempeng seperti ini dinamakan gerakan bertumbukan
          (subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng-lempeng disebut
          subduction zone.
               Gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya disebut gerak
          divergent/proses pemekaran. hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting,
          yang berada di samudera disebut spreading. Sedangkan gerakan lempeng yang hanya
          bersinggungan atau berpapasan, disebut juga transcurrent fault.
             
source : http://nonoknieh08.files.wordpress.com/2011/03/tectonic_theory_lge.jpg

             Prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sbb :

          a. Konvergensi adalah gerakan saling bertumbukan antar lempeng tektonik.
                 Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut
             Zone Konvergen. Zone berupa jalur tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng dasar
             samudera disebut Zone Subduksi/Zone Tunja. Fenomena yang dihasilkannya :
              - lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua
              - terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut
              - pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan
              - terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi
              - daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam
              - penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng
              - timbunan sedimen campuran/melange

          b. Divergensi adalah gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya
                 Fenomena yang terjadi :
              - Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya
              - Pembentukan tanggul dasar samudera (mid ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan
                lempeng-lempeng tersebut
              - Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal)
                dan hamparan leleran lava encer
              - Aktivitas gempa

          c. Sesar Mendatar (transform) adalah gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antara
              lempeng tektonik.
                 Tempat bergesekannya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone
              Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar yang
              dapat menimbulkan gempa bumi.